Objek Wisata Pulau Banda Maluku

Pulau Banda MalukuKepulauan Banda terletak di Kabupaten Maluku Tengah atau sekitar 1 jam perjalanan dengan kapal Ferry. Pulau Banda memiliki daya tarik pada wisata alam bawah laut, aroma khas perkebunan pala dan cengkeh, serta cerita-cerita masa kolonial yang ditunjukkan oleh bangunan-bangunan tua disana. Bandaneira, Ibukota Kabupaten Maluku Tengah berada di Pulau Banda.

Objek Wisata Pulau Banda Maluku ini memang tidak akan pernah selesai bercerita tentang masa lalunya. Kepualauan ini tidak akan berhenti membuat kisah-kisah baru yang lebih manis, karena Objek Wisata Alam Indonesia yang dianggap sebagai surganya Indonesia Timur terus menarik perhatian dunia. Hal ini adalah respon dari terjaganya budaya masyarakat lokal, alam baik darat maupun laut, serta peninggalan-peninggalan fisik di Pulau Banda.

Selain menjadi laboratorium bagi penyelam kelas dunia dan penyuka objek wisata pantai, kawasan Objek Wisata Pulau Banda Maluku yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang merupakan "monumen" hidup bagi sedikitnya 3 bangsa, yaitu Portugal, Belanda, dan Indonesia.

Beberapa peninggalan sejarah kolonial dan masa perang kemerdekaan masih dapat dijumpai di Objek Wisata Pulau Banda ini, antara lain rumah pengasingan dr. Tjipto Mangunkusumo, Rumah Pengasingan Sutan Sjahrir, Rumah Pengasingan Mohammad Hatta, Benteng Nassau, Benteng Belgica, Pelabuhan Neira, serta gereja tua berusia 3 abad lebih yang dibawah lantainya terdapat kuburan 39 warga Belanda masa lalu dan lain sebagainya.

Di Museum Bung Sjahrir yang ada di Objek Wisata Pulau Banda Maluku, beberapa dokumen penting terpampang di papan pajangan bersama sejumlah foto kenangan perjuangan bersama beberapa koleganya. Selain itu, masih tersimpan dengan baik salinan surat pengangkatan Soetan Sjahrir atau Bung Kecil sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri yang ditandatangani oleh Ir. Soekarno.

Selain itu, di Museum Bung Sjahrir yang ada di Objek Wisata Pulau Banda Maluku ini ada juga gramofon yang pernah digunakan oleh Bung Kecil dan para pejuang lainnya untuk mendengarkan musik-musik klasik. Di rumah pengasingan Bung Hatta, Anda dapat melihat kaca mata yang pernah di pakai oleh beliau saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Juga terdapat satu stel jas warna kombinasi abu-abu coklat. Jas bersejarah ini digunakan Bung Hatta saat menandatangani Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Lokasi bersejarah lainnya dapat Anda saksikan dan nikmati di Museum Bung Sjahrir yang ada di Objek Wisata Pulau Banda Maluku ini adalah rumah marinir inggris, Christopher Cole, yang kini dijadikan museum, kediaman resmi Gubernur Jenderal VOC yang lebih dikenal sebagai Istana Mini, serta Masjid Jami' Hatta-Syahrir yang terletak di Desa Nusantara.

Selain wisata sejarah perjuangan dan kolonialisme, di Objek Wisata Pulau Banda Maluku ini sangat kaya dengan kawasan-kawasan tujuan wisata alam. Di Pulau Gunung Api yang berhadapan dengan Pulau Banda Kecil, terdapat gunung setinggi kira-kira 700 m bernama Gunung Banda Api.

Dari Bandaneira, Anda dapat melihat keagungan dan kecantingan gunung itu selagi hari masih pagi maupun senja hari. Selain itu, Anda juga dapat menikmati keindahan laut. Para penyelam kelas dunia mengakui dan menganggap Laut Banda merupakan salah satu titik penyelaman terbaik di dunia.

Menyelam di Objek Wisata Pulau Banda Maluku memang menakjubkan. TIngkat kejernihan pandangan bisa mencapai 40 meter saat menyelam dan hal ini membuat pemandangan alam bawah laut bisa terlihat dengan jelas. Hampir seluruh area penyelaman di Pulau Banda Besar, Pulau Ai, Pulau Run, Pulau Hatta, Pulau Sjahrir, hingga mendekati Dermaga Bandaneira memiliki pesona dan keanekaragaman alam bawah laut yang tak mungkin bisa dilihat di tempat lain di dunia.

Penyelaman antar titik satu dengan yang lain tidak terlalu jauh dan rata-rata dapat ditempuh dengan waktu antara 30-90 menit dengan kapal. Di area ini, mata Anda benar-benar akan dimanjakan dengan warna-warni terumbu karang dan soft coral yang sehat. Ditambah dengan ribuan ikan yang seolah tidak perduli dengan kehadiran serta kedekatan Anda. Bila sedang di permukaan laut, sesekali Anda dapat menyaksikan sekelompok lumba-lumba yang melompat-lompat.

Untuk mencapai Objek Wisata Pulau Banda Maluku, Anda dapat menggunakan kapal Ferry dari pelabuhan Yos Sudarso menuju Bandaneira. Waktu tempuh yang diperlukan adalah 7 jam. Sesampainya di pelabuhan, Anda dapat mencari angkutan umum baik itu becak, ojek, angkutan kota, maupun taksi. Sama seperti Wisata Pulau Karimunjawa, disini juga dapat ditemui fasilitas penginapan yang lengkap. Selain itu, berbagai rumah makan yang menyajikan menu-menu masakan khas Maluku banyak dijumpai disini.